Pengantar Tasawuf; Sejarah, Perkembangan, dan Coraknya

Pengantar Tasawuf (PCINUSUDAN.COM)- Tasawuf (تصوُّف) merupakan bentuk masdar dari lafaz madli تصوَّف يتصوف تصوُّف dan isim failnya berupa متصوف. lafaz متصوف memiliki arti orang yang berusaha mempraktikkan atau menjalankan ajaran tasawuf.

Adapun lafaz صوفي berarti praktisi tasawuf yang levelnya lebih tinggi melebihi متصوف. Tasawuf bukan merupakan sebuah akidah, akan tetapi sebuah metode (manhaj) yang berada di dalam naungan Ahlussunah wal Jama’ah dan dalam pengimplementasiannya harus sesuai berdasarkan koridor syariat.

Baca selengkapnya Mengenang 13 Tahun Gus Dur Berpulang, NU Sudan Merajut Doa untuk Sang Guru Bangsa


Tasawuf secara etimologi diambil dari kata صافى yang bermakna bersih. Sedangkan secara epistemologi, dipandang dari sekian banyak ulama tasawuf, memiliki pandangan yang berbeda-beda terkait definisi tasawuf. Namun, bukan berarti tasawuf merupakan sebuah ilmu yang tidak jelas, karena hal yang semacam ini tidak hanya terjadi pada ilmu tasawuf saja, akan tetapi terjadi pada setiap bidang ilmu, bahkan di setiap hal yang mempunyai definisi.

Dalam pandangan yang luas dari beraneka ragam definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa tasawuf merupakan usaha membersihkan nurani dalam segala interaksi antara hamba dengan hamba dan hamba dengan Tuhannya. Yang tidak lain semua itu dijalankan semata-mata hanya ingin menggapai keredaan Allah.

Sejarah Kemunculan dan Perkembangan Tasawuf

  1. Siraj ath-Thusi dalam kitabnya al-Luma, beliau mengatakan bahwa kata sufi sudah ada pada abad ke-1. Beliau mengutip perkataan Imam Hasan al-Bashri yang mengatakan “aku melihat seorang sufi sedang tawaf”. Pendapat tersebut didukung oleh Sufyan Atsaury.
  2. Abu Qasim al-Qusyairi mengatakan bahwa istilah tasawuf baru dikenal pada akhir abad ke-2. Menurutnya gelar tertinggi kaum muslimin pada zaman Rasulullah saw. adalah “As-Sahabat” kemudian generasi setelahnya digelari “At-Tabi’in” kemudian generasi setelahnya digelari “Tabi’ut Tabi’in”. Pada era tersebutlah, sebutan untuk untuk jalannya orang-orang yang menjaga hatinya yang berfokus kepada Allah Swt. diberi gelar “At-Tasawwuf”.
  3. Ibnu Taimiyah dan sesamnya mengatakan bahwa istilah tasawuf di kenal pada abad ke-4.

Urgensi Tasawuf
sebagai manifestasi dari ihsan tasawuf yang mengabdikan diri kepada Allah Swt. sangat berpotensi besar untuk menawarkan pembebasan spiritual sehingga mampu mengajak manusia untuk mengenal dirinya sendiri dan mengenal Tuhannya. Artinya, nilai-nilai tasawuf selalu mengajak manusia untuk membangun dirinya dan mengislahkan hatinya sesuai dengan fitrahnya.

Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Tasawuf menjadikan seseorang dapat menentukan arah dan dinamika kehidupannya. Tasawuf akan membimbing seseorang dalam mengarungi kehidupan, yang pada hakikatnya, tidak dapat terlepas dari realitas yang tampak maupun yang tidak tampak.
Mengarungi kehidupan untuk menjadi seorang yang bijak dan profesional dalam menjalankan setiap peran karena dengan tasawuf seseorang mampu memahami realitas lahir. Ia juga mampu memahami realitas batin sehingga ia mampu untuk berinteraksi dengan alam secara harmonis dan serasi yang pada jalannya akan sesuai dengan ajaran syariat Islam.

Corak Tasawuf

Berdasarkan kecenderungan dan karakteristiknya, tasawuf dapat dibagi menjadi tiga corak, antara lain:

  1. Tasawuf Falsafi
    Tasawuf Falsafi adalah ajaran tasawuf yang tercampur dengan ajaran filsafat. Corak tasawuf ini dikenal sebagai mazhab mistikisme Islam.
  2. Tasawuf Salafi
    Tasawuf Salafi adalah ajaran tasawuf yang selalu melandaskan ajaran-ajarannya dengan al-Quran dan al-Hadis secara ketat. Corak ini pada memiliki pedoman bahwa apa yang tidak sesuai dengan perbuatan nabi bukan merupakan tasawuf Islam.
  3. Tasawuf Sunni
    Tasawuf Sunni adalah ajaran tasawuf moderat yang pengimplementasiannya sesuai koridor syariat dan selalu memperhatikan kemaslahatan sesuai dengan perkembangan zaman.

Penulis: Kang Atiq (Aktivis LAKPESDAM NU Sudan)

2 Responses

Tinggalkan Balasan