Dari Sebuah Kerinduan, Nahdliyin Sudan Luncurkan Gerakan Jemput Kiai

Dalam rangka merealisasikan acara Seminar Internasional (Seminter) Lakpesdam 2022, Panitia Seminter berinisiatif melahirkan banyak terobosan yang inovatif. Di samping dari pentingnya konsep besar acara, harus pula memiliki aksi nyata yang jelas hingga inti gagasan dapat terwujud.

Baca juga Start Seminar Internasional 2022; Membumi dan Menghidupkan Lapisan Cendekiawan dari Berbagai Lini

Gerakan Jemput Kiai adalah sebuah aksi takdzim (hormat) kepada kiai yang digalakan oleh Panitia Seminter. Aksi ini adalah sebuah hasil dari letupan kerinduan santri Nahdlatul Ulama yang bedomisili di Sudan, rasa ingin bisa bertemu kembali dengan para guru dan kiai NU.

Jika dilihat kembali kepada sejarah, negara Sudan sampai saat ini baru 3 kali didatangi oleh beberapa tokoh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pertama, kunjungan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjadi Presiden tahun 2001 silam. Gus Dur saat itu membahas konstitusi dan menawarkan sebuah tata nilai kepasa Presiden Omer al Bashir yang kala itu menghadapi masalah perang saudara dan berbagai konflik etnis.

Kemudian pada tanggal 23 Januari 2002 M., Ketua Umum PBNU saat itu, K.H. Ahmad Hasyim Muzadi meresmikan perubahan nama NU Khartoum Sudan menjadi “PCINU SUDAN” di Wisma Duta Besar RI Khartoum Sudan. Peresmian berdirinya PCINU Sudan juga disaksikan langsung oleh Prof. Dr. KH. Said Agil Munawar, MA (Katib ‘Aam PBNU yang juga menjabat sebagai menteri agama pada saat itu).

Arsip foto kunjungan K.H. Hasyim Muzadi ke Sudan sebagai Ketua Umum PBNU

Terakhir kali tokoh PBNU yang ke Sudan adalah K.H. Said Aqil Siraj sewaktu menjadi Ketua Umum PBNU pada Oktober 2012 yang berkunjung untuk menandatangani kesepakatan kerja sama tripartit Sudan-Indonesia-Malaysia di bidang peternakan.

Sebagai duta NU di Sudan, seluruh lapisan PCINU Sudan terkhususnya panitia Seminter berupaya untuk menjembatani kedatangan tokoh kenegaraan atau delegasi PBNU ke Sudan untuk mengikuti Seminter yang pada tahun ini, Lakpesdam PCINU Sudan mengangkat tema “Metodologi Istinbath Hukum antar Nahdlatul Ulama dan Majma’ Fikih Islami Sudan”. Hal ini juga merupakan hasil dari diplomasi Lakpesdam dengan Majma’ Fikih Islami Sudan selama ini sehingga melahirkan hasil simbiosis mutualisme yang baik.

Melihat dari kematangan konsep acara seminar ini, maka panitia berinisiatif untuk sama-sama bergerak dari sisi pendanaan dengan “Gerakan Jemput Kiai” yang mana untuk menopang terlaksananya kegiatan Seminar Internasional 2022. Dari gerakan ini panitia Seminar Internasional juga menyamapaikan pesan bahwa acara yang akan terlaksana besok merupakan hal penting bagi warga Indonesia di Sudan dan mengajak kepada khalayak umum untuk ikut berpatisipasi demi kelancaran acara.

Ketua Panitia Seminar Internasional Lakpesdam 2022, Hadziq Mubarok, dalam gerakan ini menyampaikan:

“Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua elemen yang telah mendukung gerakan ini. Semoga apa yang telah disalurkan kepada gerakan Jemput Kiai dibalas dengan yang sesuatu yang lebih dan semoga semua yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai harapan. Aamiin.”

*Artikel ini bersumber dari wawancara Redaksi pcinusudan.com dengan Ketua Seminter Lakpesdam, Hadziq Mubarok

Salurkan infaq terbaikmu dalam gerakan Jemput Kiai melalui rekening 7187730338 (BSI) a.n. PCINU Sudan, dengan kode unik 002

Contact person http://wa.me/+249115598785 (Fachri Ananda)

Baca juga LAKPESDAM PCINU Sudan-Majma’ Fikih Sudan Gelar Seminar Internasional Pribumisasi Islam

2 Responses

Tinggalkan Balasan