Ngobrol Santai dengan Delegasi Berbagai Negara, Muslimat NU Sudan Siap Menggelar Seminar Internasional

Panitia Seminar Internasional (Seminter) Pimpinan Cabang Istimewa Muslimat Nahdlatul Ulama Sudan mengundang beberapa Ittihad atau Persatuan Ikatan Mahasiswi yang ada di Internasional University of Africa (IUA) dan beberapa sub-organisasi atau komunitas Indonesia di Sudan dengan mengadakan ngobrol secara santai dalam rangka menuju acara Seminar Internasional PCI Muslimat NU Sudan Pada Kamis (16/6), bertempat di halaman Kampus International University of Africa (IUA).

Baca juga Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di Masa Sekarang

Seminar Internasional yang edisi tahun ini rencananya akan digelar pada bulan Juli mendatang. Ini merupakan acara tahunan Bidang Pendidikan Muslimat NU Sudan di mana gelaran akbar tersebut pada tahun lalu bernama Diskusi Internasional yang akan dihadiri berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat dari berbagai negara.

Turut hadir pada ngobrol santai sore itu, berbagai Ikatan Mahasiswa seperti Thailand, Nigeria, Sudan, Sudan Selatan, dan Chad, serta perwakilan dari Aisyiyah Sudan. Kegiatan tersebut masih fokus membahas tentang technical meeting untuk menuju acara inti Seminter dan menjadi salah satu pra-acara yang mengiringinya yang bertujuan untuk mengasah pola pikir, membaca dialektika, dan menambah wawasan guna mematangkan materi yang akan dibahas pada acara inti nanti.

Pertemuan tersebut berjalan dengan lancar, asyik, dan menarik, serta diwarnai banyak obrolan antar partisipan. Dimulai dari pembukaan, kemudian saling menyapa, dan saling mengenal antar delegasi. Adanya beberapa partisipan yang sebelumnya telah mengikuti Diskusi Internasional tahun lalu dengan acara besar dan menarik, justru menambah antusias para partisipan lainnya.

Panitia juga menjelaskan seputar tema yang akan diangkat pada Seminter kali ini, yaitu mengenai Keperempuanan “Spirit Keilmuan dan Aktualisasi Peran Global Muslimah”. Acara ini merupakan acara goal dari beberapa kajian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Bidang Pendidikan dan Kaderisasi PCI Muslimat NU Sudan.

“Kita adalah perempuan, kita tahu zaman sebelum datangnya Islam perempuan tidak memiliki peran ataupun kedudukan. Dengan datangnya Islam justru merubah itu semua. Apalagi di zaman sekarang ini, peran dan kedudukan sudah ada tetapi tantangan-tantngan pun harus kita hadapi,” jelas Ketua Seminter, Zahrah Faizatun Nafi’ah, kepada Redaksi pcinusudan.com.

Zahrah juga mengajak partisipan untuk lebih mendalami lagi khazanah keilmuan tentang perempuan dan mengomparasikan keadaan perempuan dahulu dengan saat ini. Menurutnya, perempuan era modern seperti saat ini akan memiliki peran penting dalam dunia intelektual.

“Maka dari itu, kami mengajak kalian semua untuk mengetahui keilmuan tentang perempuan dan diaktualkan dengan kondisi yang ada di era ini,” lanjutnya

Setelah selesai kegiatan ngobrol santai ini, panitia dan para partisipan sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan dengan menggunakan referensi buku atau kitab berbahasa Arab tentang perempuan yang nantinya akan dibagi kepada beberapa partisipan untuk menjalankan presentasi pada pertemuan kedua dan selanjutnya.

Tujuannya agar partisipan yang hadir di acara inti dari Seminter nantinya dapat mendapatkan kesimpulan atas materi yang akan dibahas kelak. Serta harapannya agar semua partisipan dapat menyatukan suara tentang perempuan yang berhak mendapatkan perannya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan dapat mengaktualisasikannya.//(Najmuddin)

Baca juga PCINU Sudan Mengeksplor Nilai Intelektual Afrika dengan Diskusi Literasi

Tinggalkan Balasan