Komunitas Study Hadits (KOMUSH)

Komunitas Study Hadits

Komunitas Study Hadits atau biasa disingkat “KOMUSH” adalah komunitas mahasiswa di Sudan yang berdiri pada 29 Januari 2022 dan berdiri di bawah komando Zen Jiddan sebagai Ketua.

Latar belakang didirikannya Komunitas KOMUSH ini muncul karena beberapa faktor pendorong, salah satunya adalah kesadaran mahasiswa-mahasiswa di Sudan bahwasanya memperoleh ilmu Hadits itu tidak cukup hanya diperoleh di lingkungan Kampus, akan tetapi perlu wadah (komunitas) untuk mendalaminya.

Komunitas Study Hadits (KOMUSH) bukan hanya memberi kajian saja, tetapi juga ada diskusi interaktif yang dapat mempertajam daya berpikir sehingga anggotanya memiliki penalaran yang kritis.

Adapun mengenai tujuan berdirinya Komunitas KOMUSH ini adalah sebagai berikut:
A. Supaya mahasiswa-mahasiswa alumni Sudan, terlebih lagi yang mengambil jurusan Hadits, saat pulang nanti bisa mengenalkan serta menyebarkan ilmu Hadits secara detail dan rinci. Lebih-lebih tingkat keilmuan anggotanya mampu melebihi mahasiswa lain baik yang kuliahnya dari luar negeri maupun yang di Indonesia saja.

B. Mempererat persatuan Santri Nahdlatul Ulama.
C. Memperkuat Khazanah keilmuan.

Komunitas ini bisa kita katakan memiliki konsep yang non-formal, sederhana, dan santai. Hanya ada bacaan pegangan berupa kitab Minhat Al Mugist karya salah satu ulama Al-Azhar Mesir, al Hafidz Hasan Al-Mas’udi, serta bacaan materi diskusi yang harus dipersiapkan anggotanya untuk dibahas bersama saat diskusi.

Pelaksanaan kegiatan diskusi diadakan setiap seminggu sekali. Mula-mula pada pertemuan pertama, penanggung jawab dan anggota komunitas akan menentukan kajian keilmuan yang akan dibahas. Setelah ditentukan, nantinya penanggung jawab akan menyusun rangkaian pembahasan dalam setiap pertemuan dengan bentuk sub tema yang runtut. Dimulai dari latar belakang, hingga sampai pada akhir ujung kesimpulan pembahasan dalam bidang keilmuan.


Konsep diskusi dikemas dengan menentukan pemantik yang ditunjuk secara bergiliran dari setiap anggota komunitas. Satu minggu sebelum pertemuan berlangsung, penanggung jawab diskusi akan mengumumkan pemantik dan moderator diskusi di grup komunitas. Setelahnya, penanggung jawab akan membagikan berbagai macam referensi bacaan terkait tema bahasan, berikut anggota komunitas yang juga melempar referensi bahan bacaan. Diharapkan dari sistem ini, anggota memperoleh manfaatnya dan dorongan atau motivasi untuk belajar lebih giat lagi.

Dengan berdirinya Komunitas Study Hadits KOMUSH ini, besar harapan dapat melahirkan aktivis pengkaji Hadits yang berkualitas dengan mempunyai nalar yang kritis, daya berpikir yang mendalam dan mumpuni dalam menggeluti persoalan yg berubah-ubah di masyarakat.

Baca juga Komunitas Khadim Al-Turats dan Komunitas Ngopi Ngalor Ngidol (3NG)

Tinggalkan Balasan