Syekh Abdurrahman Al-Qodiri; Penyair dan Pendidik yang Produktif

Nama lengkap Syekh Abdurrahman adalah Abdurahman bin Muhammad bin Abdul Majid bin Haj Al-Husein yang bernasab sampai kepada Sayyidina Abdullah bin Abbas paman Nabi Muhammad Saw. Beliau berasal dari suku Jaaliyin yang terkenal di Sudan, yaitu suku Abbasiyah yang garis keturunannya sampai Al-Abbas bin Abdul Muthalib (paman Nabi Muhammad).

Adapun asal usul ayahnya adalah Mervab, daerah Dar Mali, selatan kota Birir. Ibunya adalah Ruqayyah Abdullah Al-Bashir Muhammad Al-Khabeer yang berasal dari Al-Jaaliyin Al-Nafi’ab di kota Shendi, Sudan utara. Ayah dan ibunya sama-sama keturunan suku Jaaliyin. Ibunya memiliki keturunan Al-Jaaliyin dari Al-Amrab, salah satu suku Jaaliyin, dari keturunan Syarif Abdul Aal bin Al-Malik Arman Al-Jaali Al-Abbasid. Selain itu, ibunya memilki nasab yang bersambung kepada waliyullah Syekh Hamed Abu Asah Seif .

Beliau mendapat julukan Wad Al-Kubaidah yang diambil dari julukan ayahnya yang bernama Muhammad Abdul Majid, sebab cintanya beliau kepada ayahnya dan ke-tawadhu-annya sehingga beliau tidak menulis buku dan syair melainkan beliau tulis nama julukan ayahnya di samping namanya.

Abdurrahman kecil lahir pada Senin pagi 25 Ramadan 1372 H. bertepatan dengan 8 juni 1952 M. di desa Thoibah Syekh Al-Qurosyi Wad Al-Zein, di mana keluarganya pindah sementara ke kota itu. Di Wad Al-Khabeer, 13 km sebelah timur kota Rafaa – ibukota Al-Batana, Abdurrahman kecil tumbuh bersama saudara-saudaranya, kakak tertua ayahnya, Abdul Majid Muhammad Abul Majed, dan ibunya, Amna Ahmad, saudara perempuan Al-Hussein Ahmad, disusul saudara perempuannya dari ibunya, Fatima Ahmad Al-Faki Muhammad.

Abdurrahman tumbuh sebagai anak yang cerdas di mana ia menunjukkan bakat puitis sejak usia dini. Pada tahun 1957, pemimpin kemerdekaan Sudan, Bapak Ismail Al-Azhari, datang ke Wad Al-Khabeer dalam perjalanan pemilihan setelah kemerdekaan. Ismail Al-Azhari bersama rombongan melaju di depan desa dan Abdurrahman menghentikan rombongan dengan mengatakan kepada mereka “Saya punya puisi tentang pemimpin Azhari”.

Kemudian Abdurrahman dimasukkan ke dalam mobil dan mereka mendengarkannya membaca puisi. Rombongan diantar ke desa Serovab, di mana mereka dijamu oleh orang yang bertakwa, taqwa, dan dermawan, yaitu Syekh Qamar Al-Anbiya bin Syekh Muhammad Awad. Setelah makan malam dilanjutkan pidato penyambutan dan presentasi program pemilihan partai pemimpin (Partai Nasional).

Ismail Al-Azhari meminta untuk membawa Abdurrahman kecil, menggendongnya di bahunya, dan meminta untuk menyanyikan puisi yang dibuatnya. Abdurrahman pun keluar sambil melantunkan puisi untuk pemimpin Azhari. Setelahnya, ia diberi hadiah 5 pound dari Ismail Al-Azhari – lima pound adalah nilai yang sangat tinggi pada saat itu, mungkin menyamai lima juta nilai pound tahun 2013 M.

Pendidikan

Kehidupan beliau sama seperti anak-anak seumurannya, mulai dengan belajar Al-Quran di Kholwah (tempat menghafal Al-Quran) Wad Al-Khabeer, atas bimbingan Syekh Abdul Syafi Alfaki Muhammad. Kemudian pada tahun 1958 masuk sekolah dasar Al-Mujlad Al-Ghorbiyyah di kota Mujlad (sebuah kota di negara bagian Kurdufan Barat di Sudan bagiam barat).

Setelah selesai sekolah dasar, beliau melanjutkan menengahnya di sekolah industri pusat Hasahisa dan melanjutkan pendidikan tahap kedua di Port Sudan Government School, yang sekarang berubah menjadi Red Sea University, dan kemudian melanjutkan pendidikan universitas di Universitas Khartoum – Fakultas Ekonomi – Jurusan Administrasi Bisnis dan lulus pada tahun 1978.

Menikah

Pada 24 Juni 1986 M, Syekh Abdurrahman menikah dengan Ny. Al-Fadla Manal, putri Syekh Babiker Ibrahim Salem, yang berasal dari suku Al-Ja`fara di Nil Putih. Ia dikaruniai 7 anak, yaitu: Muhammad (lulusan teknik mesin di Universitas Islam Omdurman), Imad Al-Din (lulusan yayasan-yayasan agama di Universitas Islam Omdurman), Reem (lulusan fakultas kedokteran di Universitas Khartoum), Moaz (lulusan ilmu komputer di Universitas Islam Omdurman), Al-Ghazali (lulusan fakultas farmasi di Universitas Khartoum), Arki (SMA Syaikh Mustafa Al-Amin Quran), dan Humaira (SD). Keluarga dermawan yang dikepalai Syekh Abdurrahman saat ini tinggal di Al-Salama, blok 3, Khartoum.

Pekerjaan

Dalam keadaan tertentu, ia bekerja sebagai guru sekolah dasar di sekolah Sudan di Pegunungan Ingassana sebelum memasuki Universitas Khartoum pada tahun 1973. Lalu beliau lulus dari universitas, dengan motif keinginan dan hobi yang sama, dia beralih ke bidang pendidikan dan bekerja sebagai guru bahasa Inggris, di mana dia memulai pekerjaannya di White Nile Secondary School for Boys di Kota Al-Duweim – Kegubernuran Nil Putih – pada Januari 1979.

Pada tahun 1983 beliau pindah sebagai delegasi internal untuk pembukaan Sekolah Menengah Kenana untuk putra dan putri (dengan satu kelas untuk putra dan satu lagi untuk putri). Kemudian dari Kenana School pada tahun 1984, ia pindah ke Hantoub Secondary School for Boys, yang berubah menjadi College of Education yang berafiliasi dengan University of Al-Jazeera.

Baca juga: Re-NU-Ngan Malam; Refleksi Meneguhkan Komitmen Berkhidmat dari Jamiyah untuk Jamaah

Pada tahun 1989 beliau bekerja di Al-Duwaim di Sekolah Menengah Nil Putih, yang sekarang berubah menjadi fakultas pertanian Universitas Bakht Al-Ruda. Pada tahun 1991, ia pindah ke Sekolah Menengah Al-Suki untuk anak laki-laki kemudian ia bekerja di Sekolah Anak Laki-Laki Khartoum baru pada tahun 1993, Sekolah Menengah Saad Sweets untuk anak perempuan di Khartoum pada tahun 1995, Syekh Mustafa Al-Amin Model Secondary School for Boys pada tahun 1998.

Beliau merasa tidak nyaman menjadi wakil sekolah Syekh Mustafa Al-Amin School, di mana beliau merindukan manisnya mengajar sehingga meninggalkan tugas administrasi dan mengajar dengan pensiun sukarela pada Agustus 2005. Beliau menjadikan pendidikan sebagai tujuan, di mana beliau memberikan layanan pendidikannya kepada orang-orang sebangsanya. Ia menyadari pentingnya pendidikan yang tidak dibatasi oleh usia atau waktu.

Pengetahuan

Syekh Abdurrahman memilki pengetahuan budaya yang beragam dan telah terbentuk sejak kecil. Kecintaannya pada sains membuatnya membaca semua yang ada di matanya. Oleh karena itu, minat baca dan budayanya bervariasi. Ketika beliau membaca buku Taha Husein, dia bercita-cita menjadi kritikus sastra. Ketika membaca buku Al-Akkad, dia bercita-cita menjadi seorang penulis dan pemikir Islam. Ketika melihat tulisan tentang filosof di majalah Al-Arabi, ia rindu menjadi filosof. Tapi jiwa penyair terus menghantui jiwanya dan menenun selimut untuknya. Jadi ketika dia berada di puncak masa mudanya, dia mengetuk telinganya ke melodi penyair.

Beliau belajar di bidang administrasi bisnis di fakultas ekonomi Universitas Khartoum, bukan karena keinginannya untuk mengkhususkan diri pada spesialisasi ini, tetapi karena keinginan keluarga untuk menjadikannya seorang pengusaha sukses, tetapi beliau memilih profesi guru karena keinginan dan hobi. Jika beliau mengajar bahasa Inggris itu bukan karena gelar jurusan bahasa Inggris, melainkan hobi dan keinginan. Jika beliau terlibat dalam bimbingan agama, itu bukan karena gelar sarjana dalam Islam, melainkan hobi dan keinginan. Jika beliau beralih ke menulis dalam sastra, itu bukan menulis untuk seseorang yang berspesialisasi dalam sastra, melainkan sebagai hobi dan keinginan. Oleh karena itu, kesenangannya atas semua aktivitas ilmiah, akademik, agama, dan budayanya.

Buku-buku karya Syekh Abdurrahman:
1- الإعلام عند الصوفية دراسة في الإعلام الصوفي
2- إعجاز القرءان العزيز للغة الإنجليز دراسة في إعجاز القرءان الكريم
3- وسطية الإسلام في التصوف دراسة في الإسلام والتصوف
4- التصوف فكراً وعملاً دراسة في فكر ومراسم التصوف
5- أثر التصوف في تكوين الشخصية السودانية دراسة في التصوف والمجتمع
6- استعن بالله وأعن أخاك دراسة في الحديث النبوي الشريف
7- النظم الفريد في علم التوحيد قصيدة في التوحيد مع شرحها
8- إطلالة على أطلال ديوان شعر بالفصحى
9- إيقاع على إيقاع ديوان شعر مشطر بالفصحى
10- الدر المنظوم في مدح النبي صلى الله عليه وسلم والقوم ديوان شعر أو مدائح وقصائد بالعامية السودانية
11- عذب القول في مدح الرسول صلى الله عليه و سلم و القوم ديوان شعر أو مدائح و قصائد بالعامية السودانية

Buku beliau dalam bahasa Inggris:
1- Spiritual Tour in the Sufi Method.
2- A View on George Orwell’s “Nineteen Eighty-Four”.
3- Fundamentals of Islam.
4- Under the Shade of Prophetic Traditions.

5- Poetic Translations ترجمات شعرية

Buku yang di-tahqiq dan di-syarh:
1- رحيق اللارنج في شرح البرزنجي شرح المولد البرزنجي
2- تحقيق وشرح ديوان الشيخ دفع الله الصائم ديمه.
3- تحقيق وشرح ديوان الشيخ العركي الشيخ الريح “فيض الأنسية في مدح خير البرية صلى الله عليه وسلم ونبض الأشواق في مدح أهل الأذواق
4- شرح وتقديم ديوان “البديع في مدح النبي الشفيع صلى الله عليه وسلم”، تأليف أولاد نفيع.
5- تحقيق وتقديم ديوان “العنبرة الشذية في مدح خير البرية صلى الله عليه وسلم”، تأليف سكينة حسن إبراهيم.

Proses cetak:

1 قطب الشريعة والحقيقة الشيخ دفع الله الصائم ديمه
2 منهل الخواص من سورة الإخلاص.
3 هل للرومانسية علاقة بالتصوف

Sumber :
– Manaqib Syekh abdurahman wad alkubaidah,ditulis oleh Syekh imad abdurahman alqodiri
– www.wadelkebeida.net

Penulis: Ahmad Farhan (aktivis LTN NU Sudan)

One Response

Tinggalkan Balasan