Tarekat Tijaniyah adalah tarekat yang muncul pada tahun 1195 H/1781 M di Fes, Maroko, Afrika Utara. Pelopornya adalah Abu Abbas Ahmad bin Muhammad bin Mukhtar bin Salim al-Tijani. Ia lahir di ‘Ain Madi, sebuah desa di Aljazair, tahun 1150 H/ 1737 M dan meninggal dunia pada 1230 H/ 1815 M. Ia wafat dalam usia 80 tahun pada hari Kamis, 17 Syawal 1150 H, dan dimakamkan di Kota Fez, Maroko. Negara ini menjadi tempat tumbuh kembangnya tarekat ini.
Pada tahun 1772 – 1773, Syekh Ahmad al-Tijani menuju Hijaz untuk menunaikan ibadah haji, dan menimba ilmu belajar di Makkah dan Madinah. Di kedua kota itu, ia mempelajari tarekat Qadiriyah, Thaibiyah, Khallawatiyah, dan Sammaniyah. Beberapa tahun kemudian, ia berkhalwat di Bu Samghun. Pada tahun 1798, ia mengakhiri khalwatnya dan menuju Maroko untuk memulai menjalankan misi yang lebih luas dari Kota Fes.
Dalam waktu singkat, tarekat Tijaniyah menyebar ke berbagai wilayah di dunia. Dari Maroko menyebar ke berbagai wilayah di Benua Afrika, antara lain di Tunisia, Libya, Sudan, Mesir, Nigeria, Senegal, Afrika Selatan, Ghana, Mauritania, Mali, Pantai Gading, dan Burkina Faso. Tidak berhenti di Benua Afrika, tarekat ini pun menyebar di benua Eropa, utamanya di Albania dan Turki; di Asia termasuk Indonesia; hingga di Amerika.
Salah Satu negara di benua Afrika yang menyambut baik kehadiran tarekat Tijany adalah Sudan. Yang mana tarekat ini tersebar luas ke seluruh wilayah Sudan. Dan banyak sekali muqoddam thoriqoh di Sudan, salah satunya adalah Prof. Dr. Sidi Umar Mas’ud. Beliau sangat dihormati di kalangan ulama tidak hanya ulama tarekat Tijany bahkan hampir seluruh pimpinan ulama di Sudan kenal dengan beliau, terlebih lagi selain beliau memiliki pemahaman yang sangat mendalam dalam ilmu tasawuf juga memiliki pengetahuan yang luas dalam ilmu hadits, fiqih dan ilmu keislaman lainya, bahkan sampai ulama hadits asal Yaman, yaitu Syekh Yasir As-Syuhairi, mengenal beliau dan merekomendasikan para pelajar Indonesia untuk belajar hadits kepada beliau. Selain itu, Syekh Sidi Umar juga memiliki pengetahuan yang luas dalam ilmu manajemen dan lain-lain. Oleh karna itu, beliau dijuluki Al-Mutafannin yaitu ulama multitalenta yang menguasai berbagai fan ilmu.
Nasab Beliau
Beliau adalah Syekh Umar bin Mas’ud bin Muhammad bin Mas’ud bin Ahmad bin Salim, nasab beliau bersambung ke nasab Syekh Al-Arif Billah Sayyid Abdussalam bin Masyis bin Abi bakar bin Ali bin Hurmah bin Isa bin Salam bin Al Mizwar bin Haidaroh bin Muhammad bin Maulana Idris Al Azhar (pendiri kota Fez) bin Maulana Idris Al Akbar (penakluk negeri Maghrib) bin Maulana Abdullah al-kamil bin Sayyidina al-Hasan al-Mustanna bin Sayyidina al-Hasan as-Sibthi bin Imam Ali bin Abi Tholib dengan Sayyidah Fatimah az-Zahra putri Sayyidina Rasulullah Saw. Beliau adalah keturunan Rasulullah yang nasabnya populer dengan nasab Syarif Idrisi yang bersambung kepada Maulana Idris al-Akbar .
Perihal nasab beliau yang tidak komplit, konon urutan nasab keluarga Sayyid Mas’ud tertulis lengkap di papan nasab yang dipampang di ruang tamu, namun papan itu akhirnya disembunyikan oleh Syekh Mas’ud sehingga tidak ada satu keluarga pun yang tahu di mana beliau menyembunyikan papan nasab itu sampai saat ini.
Motif beliau menyembunyikan papan nasab itu agar keluarga besar beliau tidak terperdaya oleh kebesaran nasab yang dimiliki sehingga membangga-banggakannya tanpa adanya tauladan yang sebenarnya dari sikap dan ucapan.
Baca juga: Menuju Konfercab XVIII PCI Muslimat NU Sudan, Ini Pesan Leni Latipah!
Kondisi Keluarga Beliau
Beliau adalah orang yang mencintai ilmu pengetahuan, hidupnya antara belajar, penelitian, mengajar, dan mendidik. Terdidik di bawah naungan ayahanda beliau yang amat mencintai ilmu dan ulama. Beliau lahir di Port Sudan, wilayah pesisir pantai Laut Merah di kawasan Sudan bagian timur, pada hari Senin bulan Muharram tahun 1363 H./ 15 November 1948 M.
Kediaman beliau yang berada di titik strategis menjadi tambahan kebaikan bagi keluarga besar beliau di mana tempat tinggal di wilayah pesisir pantai Laut Merah menjadi tempat berlabuh para tamu dari berbagai negara yang hendak menunaikan ibadah haji yang berangkat lewat jalur daratan sehingga rumah beliau pun menjadi muara tempat berlabuh para tamu Allah, pengembara ilmu, para sufi, dan Ulama syariat lintas negara. Lingkungan ilmiyah dan baik ini beliau terdidik di bawah didikan orang tua yang begitu dermawan dan terbuka melayani para tamu dari kalangan ulama sehingga di sela-sela khidmat beliau mendapatkan banyak kemanfaatan dan ilmu pengetahuan. Inilah yang menjadi alasan paling logis misteri di balik lahirnya seorang ulama besar sekaliber Syekh Umar Mas’ud yang membuat guru dan para cendekiawan besar Eropa terheran-heran dengan ketinggian ilmu beliau.
Riwayat Pendidikan Beliau
Beliau menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah pertama sampai atas di kawasan Port Sudan. Setelah itu, beliau berkelana menuju ke Negara Konstituen Britania Raya. Beliau belajar di program studi manajemen sampai meraih (HND) dalam ilmu bisnis di Universitas Salford, dan meraih (DMS) dalam bidang manajemen di Universitas Liverpool Polytechnicue, mendapat (M. BA) di bidang manajemen working, dan meraih (Ph.D) dalam bidang kapabilitas Understanding nomor satu dalam kajian situasi Saudi Arabia, karya ilmiah yang beliau tulis berbahasa Inggris dan berbahasa Prancis. Beliau melanjutkan Studi Pascasarjana di Salford College of Technology Manchester pada tahun 1979.
Kemudian beliau mendapatkan dua tawaran untuk melanjutkan studi strata tiga. Yang pertama di USA, yang kedua di Eropa, dan beliau memilih tawaran yang kedua dan melanjutkan program doktor di Europe University Schiller College, Paris.
Beliau juga mempelajari fan-fan ilmu pengetahuan dalam Islam seperti; Tafsir, Hadist, Fiqih, Ushul, Ilmu bahasa, bersama para ulama besar Sudan bahkan sampai lintas benua. Beliau mengembara dari tempat ke tempat yang lain, dari negara ke negara yang lain untuk menuntut ilmu pengetahuan sampai pada tahapan akhir dan tuntas .
Guru-guru Beliau
Beliau menimba ilmu pengetahuan dan makrifat bersama lebih dari 200 guru. Syekh Umar Mas’ud bercerita kepada putranya Sayyid Haytham Umar di saat beliau sedang melakukan manasik Haji. Saat itu sedang berposisi di hadapan Ka’bah, Syekh berkata: “Tidaklah ada seorang guru yang mengajar ilmu kepadaku kecuali kita pernah saling berjumpa di kota suci Makkah (pertemuan pertama), baru kemudian bertemu di bumi Allah yang lain.” Artinya beliau menimba ilmu kepada gurunya, pertemuan pertama adalah ada di kota suci Makkah. Sedangkan guru-guru beliau adalah dari lintas kebangsaan dan negara, yakni dari; Mesir, Tunisia, Mauritania, Aljazair, Maroko, belahan dunia Afrika, Syam, India, dan lainnya.
Berikut kami sebutkan beberapa guru-guru beliau:
- Al-Hafidz Hujjatul Islam Maulana Sayyid Muhammad bin Abdul lathif Al Hafidz At Tijani dari Mesir .
- Ahli tahqiq Al-Allamah Syekh Jalul Al Jaziiri dari Tunisia.
- Al-Arif Billah Sayyid Sekh bin Salim.
- Ahli tafsir dan pembesar para ahli Fiqih Al-‘Allamah Syekh Majdzub bin Muddatsir bin Ibrahim bin Muhammad Al-Hajjaz Al-Qurasyi As- Syafi’i dari Sudan.
- Syekh Siddiq bin Umar bin Abdillah As-Shoridi Al-Azhari.
- Al-Allamah Al-Kabir Syekh Muhammad Thohir bin Yusuf At-Tijani Sudan.
- Al-Imam Al Arif Billah Syekh Abdullah Abu Qushoisoh Sudan.
- Al-‘Allamah Imam Ahmad bin Al Inayah Ad-Dahsyi .
- Al Wali Al Kabir Maulana Syekh Yusuf bin Ibrahim Daf’allah Beguwi At-Tijani.
- Syekh Al-‘Arif Billah Sayyid Ahmad Muhammad Al-Hafidz At-Tijani, Mesir.
- Al-‘Allamah Syekh Musthofa bin Abdillah Alawi Ar-Rofii.
- Syekh Abu Bakar Al-Malawi Al-Futi.
- Syekh Al-Muhaddist Muhammad Al-Muntasir Az-Zamzami Al-Kattani.
- Musnidud Dunya ‘Alamuddin Syekh Muhammad Yasin bin Isa Al-Fadani, Indonesia (Muqim di Makkah).
- Syekh Al-‘Allamah Muhammad Mukhtar Walad Hamidun, Muritania.
- Syekh Al-Muhaddist Abdul Fattah Abu Ghuddah Al-Halabi, Syria.
- Syekh Kholil Ibrahim Mullla Khotir Madinah .
Dan banyak lagi guru-guru beliau dari kalangan para fuqoha’, ahli hadits, ahli tafsir, ahli bahasa Arab yang tidak bisa kami sebutkan semua dalam biografi singkat ini .
Sanad-sanad Thoriqoh Beliau
Beliau menerima sanad tarekat;
- Sayyid Syekh Muhammad Al-Hafidz At-Tijani, Mesir
- Beliau dari Syekh Ibrohim Al-Khuzami pakar Ilmu qiraat Qur’aniyah dari tanah Haram.
- Beliau dari Syekh Syarif Muhammad bin Mukhtar As-Syinqiti.
- Beliau dari Syarif Muhammad As-Saqqof, Mesir.
- Beliau Al Qutbul Asyhar Wal Khotmul Akbar Syekh Sidi Ahmad At-Tijani Radhiyallahu ‘Anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam Yaqodzatan.
Sanad kedua beliau menerima dari;
- Sayyid Syekh Muhammad Al-Hafidz At-Tijani, Mesir.
- Beliau dari AS-Syarif Sidi Abdul Mun’im Jalaluddin.
- Beliau dari Syarif Muhammad Al-Gholi Bu Tholib Al –Hasani.
- Beliau Al-Qutbul Asyhar Wal Khotmul Akbar Syekh Sidi Ahmad At-Tijani Radhiyallahu ‘Anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam Yaqodzatan.
Sanad Ketiga beliau yaitu dari;
- Al-Imam Syekh Yusuf bin Ibrahim Daf’Allah Beguwi At-Tijani, Sudan.
- Beliau dari Syarif Muhammad Thohir As-Sanusi.
- Beliau dari As-Syarif Al-Husain bin Umar.
- Syekh Syarif Muhammad bin Mukhtar As-Syinqiti.
- Syekh Syarif Muhammad As-Saqqof.
- Beliau Al-Qutbul Asyhar Wal Khotmul Akbar Syekh Sidi Ahmad At-Tijani Radhiyallahu ‘Anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam Yaqodzatan.
Ketiga sanad ini adalah sanad yang masyhur yang beliau sambungkan kepada para murid yang talkin Tijani Kepada beliau.
Kitab Karya Syekh Umar Mas’ud
- الرد علي الافريقي دفاعاً عن الطريق التجانية
- التجانيه و خصومهم و القول الحق
- دفاع عن التجانيين وتعليقات علي رأس القلم
- رد المعتدي علي الجناب الأحمدي
- إطفاء القنديل وبيان مافه من الكذب و الغش و التحريف و التبديل
- الرد علي الفئة الطاعنة في الآداب المائة
- إقامة الحجة بأنوار المحجة
- رسالة مفتوحة الي الندوة العالمية للشباب الاسلامي
- الرد علي الطنطاوي و ما نشره في جريدة الشرق الأوسط عن التجانية
- منظومة آداب المريد مع شيخه: شرح و تعليق
- العارف الرباني الشيخ يوسف بقوي التجاني
- الذكري السنوية العاشر للشيخ يوسف بقوي التجاني
- مذاكرة في حديث وفد عبد القيس
- هذا الحق رد علي رسالة ابن الحق
- بذل الوسع في الجوب علي المسائل التسع
- بيان بطلان حديث ياويح ثعلبة
- أخطاء الالباني وأوهامه في كتاب: التوسل بانواعه و أحكامه (خبر مالك الدار)
كتب تحت الطبع - موثوقية مصادر دراسة الشخصية الصوفية
- الجهاد في سبيل الله روح التصوف الاسلامي
- إجتثاث بدعة رد المعلقة ثلاث
- رؤية النبي في اليقظة: شبهات و ردود
- الدور و التسلسل: المعوق الرئيسي في بناء مناهج اسلمة المعرفة
- ديوان شعر بعنوان: زيتونة الأنوار كتب تحت التأليف
- تراجم الاعلام و المعالم في جواهر المعاني
- دراسة تمهيدية في كتاب جواهر المعاني
- حقائق يجب أن يعرفها الناس عن الطريقة التجانية
- بحوث المستشرقين في الطريقة التجانية: مالها و ماعليها
- الزيادة علي الإفادة لمريد السعادة
- بذل المجهود في بيان قاعدة أهل الكشف و الشهود
- غايات الكمال في بيان مطالع الجمال
- مشكلات الكتب الستة
- المزيد في متصل الأسانيد: شرطه و حكمه
- زيادة الثقة: شرطها وحكمها
- كشف الغواشي في تنبيهات الهوامش و الحواشي
- مراتب التجهيل و أحكامها عند المحدثين
- الكيل و التطفيف في الجرح و التعديل و التصحيح و التضعيف
- هيثم المحتظر في عجالة المنتظر
Sumber: Kitab Syadzarat fi Tarjamati Syeikhina Al-Walid karya Syekh Haytham Umar Mas’ud, diterjemahkan oleh Ust. Abdul Muiz Abbas Musthofa, Lc., M.Pd. (Murid Sidi Umar Mas’ud).
Penulis: Ahmad Farhan
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
One Response