Kembara Jarak

Kembara Jarak

Ada yang baru

Dalam bahasa tubuhmu

Terkadang tak berasa

Namun begitu pilu

Kucoba analogikan dengan dirimu yang dulu

Apakah sepadan?

Ternyata fana, ada bias yang ku tahu

Sedang terobsesi denga napa sosokmu?

Seperti jarak yang bagai duri dalam daging

Bahkan, cengekerama bisa jadi prestise tinggi

Hening…

Namun dalam otakku, ada pikiran yang terlalu bising

Tidak tahu lagi apakah kau masih ku anggap penting?

Karena aku benar-benar sudah tidak peduli

Aku tidak mau hati kita bagai tali

Yang kadang kuat dan kadang menguji nyali

Hari ini

Aku hanya ingin menceritakanmu dalam puisi

Karena lewat puisi, aku tahu bagaimana rasanya

Menorehkan isi hati dari berbagai sisi

Kembara Jarak

Laila Aghnia

Mahasiswa International University of Africa

baca juga: Balutan Debu Negeri Darwis

Tinggalkan Balasan