PCINU Sudan melangsungkan pembacaan tahlil dalam rangka mendoakan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Sudan dan Eritrea, Alm. Bapak Rossalis Rusman Adenan, secara virtual. Sebagaimana diketahui almarhum mulai bertugas sebagai Dubes di Sudan sejak 20 Februari 2018. Almarhum dikabarkan meninggal pada Sabtu (3/4) di RS Royal Care, Khartoum, setelah sebelumnya mendapatkan perawatan intensif karena terinfeksi virus corona.
Acara tahlil ini diawali dengan pembacaan tawassul dan khataman al-Quran yang dipimpin oleh Rais Syuriah PCINU Sudan, KH. Dzakwanul Faqih. Kemudian dilanjutkan pembacaan tahlil serta doa oleh Kiai Abdul Ghafur.
Moch. Hibatullah Zain Selaku Ketua Tanfidziyah PCINU Sudan juga memberikan sambutan dalam acara ini. Dia mengungkapkan sekaligus mewakili seluruh warga Nahdliyin di Sudan turut berbelasungkawa atas wafatnya Bapak Duta Besar.
“Alhamdulillah, pada sore hari in, kita bisa bersama-sama melaksanakan majelis yasin dan tahlil untuk mendoakan beliau, bapak Duta Besar, Alm. Bapak Rossalis Rusman Adenan, tentunya kita mewakili dari warga Nahdliyin di Sudan mengucapkan turut berbelasungkawa atas wafatnya beliau, semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah SWT dan juga dosa-dosanya diampuni dan digantikan tempat yang lebih baik daripada di dunia ini disis Allah SWT,” ungkapnya.
Di mata Hibatullah, almarhum merupakan sosok orang baik, orang yang disiplin, dan beliau mempunyai etos kerja yang sangat baik, itu yang menjadi kesan khususnya bagi Mahasiswa Indonesia yang ada di Sudan. Beliau sudah mengajarkan kepada Mahasiswa selalu berkali-kali menyampaikan salah satu ayat al-quran.
Baca juga: TGH Shaleh Hambali, Jimat NU di Pulau Lombok
Maknanya:
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaiman Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”. (Al-Qasas : 77).
Dia menjelaskan titik tekannya beliau ketika menyampaikan ayat ini adalah beliau selalu mengajak kepada mahasiswa Indonesia di Sudan selain beribadah untuk mengingatkan akhirat, tapi juga janganlah lupa dengan bagian kita di dunia ini dan juga selalu semangat istiqomah mengadakan pengajian bulanan di Wisma Duta.
“Kita tahu semuanya sebagai mahasiswa, beliau sangat menekankan kita untuk semangat belajar menuntut ilmu, tapi juga menekankan bahwa salah satu contoh kita tidak meninggalkan dunia itu dengan semangat entreprenuership, dan yang beliau katakan ini juga beliau lakukan seperti itu, contohnya selain tidak meninggalkan perkara dunia beliau juga selalu tidak meninggalkan perkara akhirat,” jelasnya.
“Saya sangat kagum sekali dengan beliau, semangat beliau itu dalam mengadakan pengajian bulanan yang selalu istiqomah di Wisma Duta, dan itulah yang membedakan beliau dengan yang lain, beliau sangat semangat dal;am mengaji dan dalam pengajian itu tentunya menjadi wadah kita untuk silaturahim sekaligus juga menjadi wadah kita saling mengingatkan,” sambungnya.
Terakhir, Dia mengajak kepada seluruh WNI yang ada di Sudan juga ikut mendoakan beliau, mengirim hadiah bacaan quran, bacaan tahlil untuk beliau, dan juga mengajak untuk mengikuti majelis tahlil virtual ini yang akan dilaksanakan selama tujuh hari kedepan setelah magrib, yang telah dibuka hari ini dengan khataman al-quran dan juga akan dipungkas dengan khataman al-quran.
Sehubung dengan perkembangan situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 di Sudan khususnya di kota Khartoum dan memperhatikan imbauan KBRI Khartoum yang dikeluarkan pada 30 Maret 2021.
Maka Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Sudan menyampaikan beberapa poin penting kepada warga NU dan seluruh WNI di Sudan, antara lain:
- Tetap tenang dan selalu mematuhi peraturan atau imbauan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Sudan dan Kedutaan Republik Indonesia (KBRI) Khartoum Sudan.
- Menjauhi tempat-tempat perkumpulan orang banyak seperti acara keagamaan olahraga, pernikahan dan lain-lain.
- Membudayakan hidup bersih dengan mencuci tangan memakai sabun atau handsanitizer.
- Bagi lembaga yang masih mengadakan kegiatan harap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
- Senantiasa menjaga kesehatan diri masing-masing, disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menjalin kordinasi dengan Pengurus Harian Tanfidziyah PCINU Sudan apabila ada warga NU yang sakit bergejala seperti gejala Covid-19.
- Senantiasa memanjatkan doa agar terhindar dari segala penyakit menular dan membaca doa-doa atau amalan yang telah dianjurkan oleh masyayikh sebagai bentuk ikhtiar.//(Ilman)
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)