Pengajian Al-Hijrah Spesial Harlah; Penyakit Hati dan Obatnya

PCINUSUDAN.COM – Masih dalam rangkaian acara memperingati Hari Lahir NU ke-95, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Sudan tepatnya Lembaga Dakwah (LDNU) menggelar Pengajian Al-Hijrah pada Jumat (12/02) bersama para WNI dan anggota PCINU Sudan.

Ikut memeriahkan acara tersebut, lantunan musik religi yang dibawakan oleh grup rebana Jamiyah Syifaul Qulub (JSQ) dengan luar biasa untuk menyambut kedatangan para tamu yang hadir. Para tamu pun dengan khidmat mendengar dan melantunkan sholawat sekaligus mengharapkan keberkahan dengan sholawat ini.

Acara dibuka oleh saudara Fathul Mubin selaku MC dengan gairah dan wibawanya. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Saudara Jazli Huda Syarbonez. Acara pun menjadi semakin khidmat dengan bacaan tahlil yang memberkahinya.

Acara disusul dengan ceramah oleh Ustadz Muhammad Hibatulloh Zein BA yang juga merupakan Ketua Tanfidziyah PCINU Sudan dengan tema “Penyakit Hati dan Obatnya.”

“Penyakit hati yang pertama itu adalah Ujub (membanggakan diri) dan sombong. Seperti yang diucapkan oleh Gus Baha bahwasanya apakah yang membuat orang itu sombong dan kikir? Karna orang itu tamak. Makanya di kitab tasawwuf itu tidak dijelaskan tentang sombong dan kikir, yang ada itu tamak,” ucapnya pertama kali.

Baca juga: Latar Belakang dan Sejarah Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Faaliqul Ishbah

Keikutsertaan yang hadir di pengajian kali ini sangat antusias dan sangat memperhatikan. Ditambah dengan tema yang berhubungan dengan hati manusia serta hubungannya dengan Allah ta’ala. Beliau menukil maqolah dari kitab Al-Hikam karya Syekh Ibnu Athoillah As Sakandariy tentang Hubbuddunya (mencintai dunia),

كيف يشرق قلب صور الأكوان منتبعة في مرأته؟
“Bagaimana mungkin hati seseorang yang hatinya didominasi dunia itu bisa mendapatkan fadhlu atau karunianya Gusti Allah?”

أم كيف ترحل إلى الله وهو مكباة بشهوته؟
“Bagaimana hati seorang terhubung dengan Allah jika hatinya masih terbelenggu dengan nafsu syahwatnya?”

أم كيف يطمع أن يفعل حضرة الله وهو أم يتطهر بجنابة غفلان؟
“Dan bagaimana mungkin hati seorang bisa berjumla dengan Allah kalai hatinua masih lalai dari-Nya?”

أم كيف يرجو أن يفهم دفائق الأسرار وهو لم يتب منها ثوابه؟
“Terus bagaimana mungkin hati seorang bisa memahami untuk menyingkap rahasia-rahasia Ilahi tetapi dia tidak bertaubat dari gelimangnya dosa?” Ungkapnya dengan menukil maqolah dalam kitab tersebut.

Pengajian al-Hijrah spesial Harlah kali ini sangat meriah. Tema yang dibawa sangat cocok dengan lagu yang dibawakan yaitu Tombo Hati oleh Opick karya Imam Ibrahim al-Khowas dari kitabnya. Adanya instrumen lagu ini menambahkan semangat para tamu untuk mengaji kali ini.

Di dalam lagu tersebut disebutkan bahwasanya terdapat 5 obat hati. Yang pertama yaitu membaca quran seperti apa yang tertera pada kitab at Tibyan dan diambil dari hadits qudsi,

من شغله القران و ذكر عن مسألة أعطيته أفضل ما أعطي السائلين
“Barang siapa yang sibuk dengan al-quran sama Allah itu dijanjikan sebaik-baiknya orang-orang yang minta,” terangnya yang pertama

Obat hati yang kedua yaitu sholat malam. Allah berfirman,
(وَمِنَ ٱلَّیۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهِۦ نَافِلَةࣰ لَّكَ عَسَىٰۤ أَن یَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامࣰا مَّحۡمُودࣰا)
[Surat Al-Isra’ 79]

“Bahwasanya lafadz لعلّ dan عسى itu termasuk Roja’ (harapan). Perbedaannya yaitu لعل bermakna nanti kita minta dan masih adanya usaha setelah itu baru dikabulkan. Kalau عسى itu langsung dikabulkan tanpa adanya usaha. Itulah salah satu fadhilahnya solat malam,” lanjut ceramahnya.

Yang ketiga yaitu berkumpul dengan orang-orang soleh.
المرء مع من أحبّ
“Kalau kita berteman dengan orang soleh, maka kita akan ikut soleh dan lainnya. Jadi, orang itu akan mengikuti, tergantung temannya,” lanjutnya.

Yang keempat yaitu memperbanyak puasa. “Ada 3 perkara yang membuat kerasnya hati yaitu suka makan, suka tidur, dan rebahan,” lanjutnya.

Yang terakhir yaitu memperbanyak dzikir malam. “Seperti ada pada sabda Nabi yaitu perbanyaklah dzikir malam,” pungkasnya.

Salah satu tujuan diambilnya tema ini adalah sebentar lagi kita mengahadapi bulan Ramadlan. Beliau menutup cerahmanya dengan membaca do’a bersama.

اللهم بارك لنا في رجب و شعبان و بلّغنا رمضان ٣×
“Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajan dan Sya’ban. Dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadlan.”

Acara dilanjut dengan membaca doa yang dipimpin oleh Rais Syuriyah, KH. Muhammad Dzakwanul Faqih B.Sh.

Tentunya dengan adanya pengajian Al-Hijrah diharapkan agar para WNI selalu diberikan keberkahan walaupun sudah lelah bekerja. Acara pun ditutup dengan membaca doa kafarotul majlis bersama.//(Zahra)

Tinggalkan Balasan