PCINUSUDAN.COM-Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan menutup rangkaian perayaan Hari Santri 2020 sekaligus Pengajian al-Hijrah spesial Peringatan Maulid Nabi Muhammad shallahu’alaihi wasallam pada Jumat (30/10) di Wisma PCINU Sudan bersama WNI yang tergabung dalam P2MI (Paguyuban Pekerja Migran Indonesia), Ketua Almamater Pondok Pesantren di Sudan, dan segenap warga Nahdliyyin Sudan.
Perayaan Hari Santri Nasional 2020 PCINU Sudan telah dilaksanakan selama sepekan sejak 22-30 Oktober dengan banyak agenda yang menarik dan bermanfaat yang dikoordinasi setiap lembaga dan panitia HSN 2020.
Acara penutupan rangkaian perayaan Hari Santri Nasional 2020 diawali dengan lantunan sholawat dari grup rebana Jam’iyyah Syifa’ul Qulub (JSQ). Dilanjutkan pembacaan tahlil dan Maulid Nabi.
Jazli Huda Syarbones selaku ketua panitia Hari Santri menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu suksesnya rangkaian acara Hari Santri dan juga meminta maaf atas segala salah dan kekurangan.
“Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada para hadirin yang menyempatkan waktunya pada hari ini. Kemudian kami juga memohon maaf sebesar-besarnya jika pada acara sore hari ini terdapat banyak salah dan kekurangan,” ujarnya.
“Kami juga ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut menyukseskan rangkaian acara Hari Santri 2020 dari awal pembukaan sampai akhir. Terlebih kepada teman-teman panitia, sponsorship, dan lain-lain,” imbuhnya.
Dilanjutkan sambutan yang disampaikan ketua Lembaga Dakwah NU (LDNU) Sudan, Jalaludin Faiz. Faiz mengucapkan terimakasih atas kehadiran Bapak dan Ibu WNI yang menyempatkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk menghadiri pengajian al-Hijrah dan peringatan Maulid Nabi Muhammad shallahu’alaihi wasallam. Ia juga berharap pengajian al-Hijrah berjalan istiqomah dan memberikan ilmu manfaat.
Moch. Hibatullah Zain selaku Ketua Tanfidziyah menyampaikan banyak hikmah diadakannya pengajian al-Hijrah oleh LDNU Sudan. Beliau menukil Hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له
Bahwa semua amal yang tidak akan terputus bisa dilaksanakan di pengajian Al-Hijrah yaitu adanya kotak amal sebagai shodaqoh jariyah, berbagi ilmu agama, dan anak shalih yang mendoakan orang tua yang telah meninggal dunia.
Baca juga: Islam di Indonesia dan Nahdlatul Ulama oleh Syaikh Awwadl Karim
Dilanjutkan inti pengajian yaitu Tausiyah yang disampaikan KH. Dzakwanul Faqih. Beliau menyampaikan bahwa hari ini merupakan hari yang berkah, karena ada beberapa hal yang membuatnya berkah yaitu tahlil, tasbih, tahmid yang mana disunnahkan oleh Allah SWT, berkumpul silaturahmi, dan memperingati hari besar maulid Nabi Muhammad SAW. Setidaknya ada tiga hal tadi yang bisa kita dapat pada hari ini.
Beliau juga menyampaikan bahwa tidak ada sya’ir, gubahan, dan kata yang dapat menggambarkan keagungan Nabi Muhammad. Pujian atas keagungan Nabi Muhammad datang langsung dari Allah melalui firman-Nya
وإنك لعلى خلق عظيم
“Sesungguhnya kamu (Muhammad) adalah benar-benar makhluk yang agung”. Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang paling agung.
Nabi Muhammad juga tidak bisa disamakan dengan pemimpin-pemimpin revolusi dunia, misalnya Karl Max, Kim Jong Un, Soekarno, dan lain-lain karena Nabi Muhammad levelnya terlalu tinggi. Omongan tokoh-tokoh revolusi dunia hanya bisa didengar atau diterima ketika mereka masih hidup. Berbeda dengan Nabi Muhammad yang sejak lahir hingga meninggal dapat menyatukan kita dengan cara yang berbeda. Kita membuktikannya juga dengan cara yang berbeda, ada yang dengan membaca sirahnya, bershalawat, berdzikir, dan meniru cara berpakaian beliau adalah bukti bahwa kita cinta kepada Nabi Muhammad. Itu adalah bukti bahwa Nabi Muhammad adalah manusia yang paling agung.
Kita berkumpul disini adalah untuk bahagia. Maka dari itu dikatakan juga bahwa kunci bahagia orang yang istiqomah membaca sholawat bisa dipastikan hidupnya lebih tenang, bahagia, dan riang gembira. Di dalam shalawat itu terdapat sesuatu yang sangat lembut yang ketika kita selalu membaca sholawat, insyaallah hati kita terasa lembut. Sholawat juga termasuk amalan yang pasti diterima.
Di dalam I’anatut Thalibin mengatakan “Barang siapa membaca shalawat kepadaku dalam hidupnya, Allah memerintahkan semua makhluk-Nya untuk mendoakan kepadanya supaya diampuni dosanya.” Itulah salah satu keutamaan sholawat. Dalam kutipan yang lain mengatakan “Perbanyaklah sholawat, sesungguhnya di dalam membaca sholawat bisa membuka permasalahan-permasalahan dan menghilangkan kegalauan.” Maka alangkah baiknya setiap saat kita membaca sholawat.
Imam al Ghazali juga mengatakan bahwa kunci kebahagiaan yang lain adalah satu, mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya, maksudnya semua yang disyari’atkan kita lakukan semuanya. Itulah yang namanya taqwa. Makna mudah takwa adalah berhati-hati. Setiap apa yang akan kita lakukan, kita pikirkan terlebih dahulu baik buruknya. Dua, ikutilah setiap kalian melakukan kejelekan dengan perkara yang baik. Jadi ketika kita melakukan kejelekan kita imbangi dengan perkara yang baik yaitu dengan ibadah, dzikir, istighfar, sholawat. Maka perbuatan jelek akan terlebur oleh perbuatan baik. Tiga, bergaullah kepada manusia tanpa memandang apapun dengan akhlak yang bagus. Akhlak yang bagus yaitu akhlaknya Nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam, maka kita perlu membaca siroh Nabi.
Acara penutupan Hari Santri Nasional sekaligus pengajian Al-Hijrah dalam rangka Peringatan Maulid Nabi ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Khafidul Umam.//(Lukman)
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
One Response