Pembukaan Hari Santri 2020; Jangan Mempersempit Makna Santri

Pembukaan Hari Santri Nasional 2020

PCINUSUDAN.COM – Pembukaan Hari Santri Nasional 2020 dengan tema “Santri Sehat Indonesia Kuat” bersama Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan telah resmi dibuka pada Kamis (22/10) di Wisma PCINU Sudan.

Seperti biasanya, suara khas sholawat dari grup rebana Jamiyyah Syifaul Qulub mengiringi kehadiran para tamu yang datang baik dari perwakilan setiap sub organisasi, persatuan pondok yang ada di Sudan, para sponsorship, dan para santri NU Sudan lainnya. Kemudian Muhammad Syahrul Ibrahim selaku pembawa acara memimpin acara ini.

Acara pertama diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran yang dibacakan oleh Muhammad Fathul Mubin. Kemudian dilanjutkan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Saudara Ahmad Tibyan Fahmi selaku wakil ketua panitia Hari Santri 2020 mewakili sambutan dari Ketua panitia yang berhalangan hadir.

“Terimakasih kepada para donasi dan para panitia yang sudah membantu berjalannya acara kemudian saya minta doanya untuk kelangsungan acara semoga dari awal sampai akhir berjalan dengan lancar,” ucapnya.

Pada tahun 2015 Bapak Presiden Joko Widodo telah meresmikan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober di Masjid Istiqlal dan ditanda-tangani oleh berbagai organisasi masyarakat. Peresmian hari santri ini untuk mengapresiasi adanya santri yang berperan sangat penting dalam kemerdekaan Indonesia. Seperti apa yang telah disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah pada sambutan yang kedua.

“Adanya Hari Pahlawan pada 10 November itu tidak mungkin terjadi dan tidak lepas dari andilnya para Kiai dan santri,” ucapnya.

“Jadi jangan mempersempit makna santri yang hanya berada di pesantren tetapi santri itu yang mengikuti para ulama yang mencerminkan akhlak para ulama ataupun yang ngaji dengan para ulama seperti apa yang telah disampaikan oleh Ketua PBNU pada acara Hari Santri, begitu juga Gus Mus yang menyampaikan bahwa santri itu yang mempunyai akhlak baik, sopan, dan santun,” lanjutnya.

Acara selanjutnya yaitu seremonial pembukaan acara Hari Santri Nasional secara simbolis dengan pemotongan tumpeng oleh Rais Syuriyah KH. Muh. Dzakwanul Faqih yang diserahkan kepada Ahmad Tibyan Fahmi selaku wakil ketua panitia.

Kemudian Saudara Hizam Dinil Musta’an membacakan rangkaian acara yang berlangsung selama satu pekan penuh. Dilanjutkan dengan cover musik religi oleh Saudara Salwa Nailin Nuha selaku perwakilan dari LESBUMI NU Sudan.

Acara ditutup dengan Doa yang dipimpin oleh Rais Syuriyah, KH. Muh. Dzakwanul Faqih.//(Zahrah)

Baca Juga: Selamat Jalan Rangga, Pahlawan Cilik

Tinggalkan Balasan