Kolaborasi NU dan Muhammadiyah Dalam Diskusi Hari Santri

PCINUSUDAN.COM – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCINU Sudan menyelenggarakan Kajian Aktual Kolaborasi NU dan Muhammadiyah dalam rangkaian acara Hari Santri Nasional 2020 pada Jumat (23/10) pukul 19.30 CAT di Wisma PCINU Sudan.

Kajian yang bekerjasama dengan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan ini mengambil tema, “Eskatologi Imam Ghazali; Mengukuhkan Karakter Santri Menuju Peradaban Modern”, dan menghadirkan Zikra Juniawan, S.Pd (Ketua Forpass dan aktivis Lakpesdam) sebagai Pemantik I serta M. Nur Ridhwan Sari Fuddin (Koord. Majelis Pendidikan dan Pengembangan SDM PCIM Sudan) sebagai Pemantik II.

Kajian malam tersebut dihadiri juga oleh Rais Syuriyah PCINU Sudan, Dzakwanul Faqih, dan Ketua PCIM Sudan, Muflihun Abdul Majid, serta puluhan peserta dari masing-masing anggota dua organisasi terbesar di Indonesia ini. Kemeriahan malam itu sempat diawali dengan listrik padam, namun sama sekali tidak mengendorkan semangat diskusi.

Baca juga: Pembukaan Hari Santri 2020; Jangan Mempersempit Makna Santri

Dalam sambutannya, Wakil Ketua Tanfidziyah PCINU Sudan, Yusron Kamal, menyampaikan apresiasinya terhadap acara kajian ini dan menyebut acara seperti inilah yang dibutuhkan oleh NU dan Muhammadiyah, bukan sekedar baca-baca tanpa ada dialog berkelanjutan. Kemudian beliau menambahkan tentang peran besar pendiri NU dan Muhammadiyah, KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan, dalam mengukuhkan identitas santri dalam perkembangan zaman serta jasa terhadap bangsa dan negara yang menjadikan organisasi mereka menjadi yang terbesar di Indonesia.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi tema kajian tentang Eskatologi Imam Ghozali oleh kedua Pemantik. Moderator pada malam itu mempersilahkan peserta untuk memberi tambahan atas materi kedua pemantik serta memberi pertanyaan kepada keduanya. Nampak antusiasme peserta dilihat dari saling beradu argumen hingga waktu menunjukkan hampir pukul 23.00 malam tanpa terasa.

Di akhir acara, Rais Syuriyah PCINU Sudan memberikan pesan bagi peserta dari dua organisasi tersebut untuk senantiasa menguatkan tali persatuan antara dua belah pihak, “Kami berharap acara ini tidak menjadi silaturahim terakhir antara kita, meskipun kita berbeda organisasi, namun tujuan kita tetap sama,” tutur beliau yang kemudian menutup acara dengan doa.//(Najmuddin)

Tinggalkan Balasan