PCINUSUDAN.COM – Tindak kriminal perampokan menggunakan senjata tajam kembali terjadi menimpa mahasiswa Indonesia pada Senin (21/9) pukul 04.50 waktu setempat. Korban adalah RE (22) yang merupakan mahasiswa Indonesia di IUA (International University of Africa) sekaligus Sekretaris Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Sudan.
Menurut pernyataan korban, ia ingin pergi mengaji ke salah satu kediaman Syekh di blok Arkaweet 48. Namun karena tak kunjung mendapat kendaraan dari Wisma PCINU, akhirnya korban memutuskan untuk berjalan sendirian.
Di tengah perjalanan, korban sudah merasakan kehadiran 2 orang haromi (sebutan untuk pelaku kejahatan pencurian, pencopetan, perampokan, dan penjambretan) yang sudah mengintainya. Sesampainya di toko Al-Kautsar kawasan Moya Street, korban tiba-tiba dicekik dari belakang dan juga diintimidasi dengan pisau. Secara reflek, korban langsung melakukan perlawan dan pelaku sempat membawa kabur tas korban.
Nasib baik, tas korban diselamatkan oleh salah seorang warga Sudan yang menolong korban meski juga terkena luka sabet oleh pelaku. Korban melapor telah terkena 8 sabetan pisau di bagian tangan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Saat ini korban dalam kondisi baik dan sedang dalam perawatan di Wisma PCINU Sudan.
Menurut informasi yang didapatkan, di daerah tersebut memang rawan terjadi perampokan dan pencurian yang sering menimpa Mahasiswa Indonesia di Sudan.
Untuk itu Pengurus Cabang Istimewa Sudan mengimbau kepada anggota PCINU Sudan khususnya dan Warga Negara Indonesia umumnya agar tidak bepergian seorang diri dan tetap waspada atas meningkatnya tindak kriminal di Sudan.//(Ilman)
Baca juga: Ketua Partai Umma Sudan Menolak Normalisasi dengan Israel
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
One Response