PCINUSUDAN.COM – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan akan segera memulai program kerja periode 2020/2021 dengan beberapa pengurus dan tentunya wajah baru yang berusaha memunculkan inovasi-inovasi baru untuk menghijaukan Sudan dengan bendera Nahdlatul Ulama. Dalam rangka mempersiapkan acara Pelantikan Pengurus Baru dan Musyawarah Kerja (Muker), pengurus telah sukses menyelenggarakan acara Pra-Muker selama dua hari, dimulai pada Jumat (25/9) pukul 09.00 CAT dan berakhir pada Sabtu malam (26/9) pukul 20.00 CAT.
Acara Pra-Muker tersebut turut dihadiri oleh jajaran pengurus Syuriyah dan Tanfidziyah serta beberapa perwakilan dari pengurus Muslimat NU Sudan periode 2020/2021. Dalam kesempatan tersebut, Rais Syuriyah terpilih, Dzakwanul Faqih, mengingatkan seluruh pengurus baru PCINU Sudan untuk menata niat kembali berkhidmah kepada Nahdlatul Ulama.
“Saya mengingatkan diri saya dan seluruh jajaran pengurus PCINU, bahwasanya ada sebuah Hadits yang berbunyi:
إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى، فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله، ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه
Maka, saya tekankan pada diri saya dan kalian semua, mari tata kembali niat kita untuk berkhidmah. NU itu luar biasa, pendirinya bukan sembarangan, para Ulama yang Alim dan Wira’i. Saya berharap kita di NU ini ditata lagi niatnya supaya berkah,” katanya saat memberikan sambutan di Wisma PCINU Sudan, Jalan Abed Khatem, Arkaweet blok 45.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan rancangan program kerja dari Tanfidziyah yang kemudian disusul enam lembaga yang merupakan perangkat organisasi dari PCINU Sudan.
Keenam lembaga tersebut adalah Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (LESBUMI), Lembaga Pengkajian al-Qur’an (LPQ), Lembaga Dakwah (LD), Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTN), Lembaga Kaderisasi (LK), dan Lembaga Kajian dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM). Semua lembaga secara kompak menawarkan program kerja yang inovatif dan kualitatif.
Baca juga: Ketua Partai Umma Sudan Menolak Normalisasi dengan Israel
Meski ditengah jadwal kuliah yang padat serta situasi pandemi yang kacau, Hibatullah Zain sebagai Ketua Tanfidziyah selalu memberikan dorongan dan semangat, agar tidak menjadikan khidmah sebagai beban. Kunci dari kemudahan berkhidmah adalah ikhlas, gotong royong antar pengurus dan selalu “riang gembira”.
“Kita semua berkhidmah untuk NU. Jangan ada di antara kita yang berpikir bahwa khidmah di NU itu berat. Dibawa santai saja, kerja bareng-bareng, gotong royong, dan harus selalu riang gembira,” katanya.
Acara berjalan dengan lancar dan penuh khidmat, meskipun ditengah acara selalu ada perdebatan dan kritik-kritik tajam, demi tercapainya program yang inovatif, kualitatif, dan bermanfaat di masa kepengurusan mendatang. Usai acara ditutup dengan doa dari Rais Syuriyah, para pengurus kemudian mengambil foto dan makan bersama.//(Najmuddin)
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)