PCINUSUDAN.COM – Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Sudan menyelenggarakan Pengajian Al-Hijrah pada Jumat (14/02) kemarin. Acara tersebut dihadiri WNI yang terdiri dari Paguyuban Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dan Mahasiswa Indonesia di Sudan.
Ada yang berbeda pada Pengajian kemarin, karena dihadiri oleh Hakam Mabruri, penjelajah Benua Afrika dengan bersepeda.
Acara tersebut diawali dengan lantunan shalawat yang dimeriahkan oleh Jam’iyah Syifaul Qulub (JSQ), tim hadroh PCINU Sudan dan pemutaran video perjalanan Hakam Mabruri.
Selanjutnya, acara itu dibuka oleh Hadziq selaku pembawa acara dan dilanjutkan tahlil yang dipimpin oleh Achmad Fauzi. Selesai tahlil, acara berlanjut ke pengajian yang dibawakan oleh Hakam Mabruri.
Sebagai pembuka, ia bercerita tentang perjalanan Holy Journey, ia menjelaskan bahwa perjalanan ini menjadi spesial karena adanya sambutan dari WNI di Sudan.
Ia juga menjelaskan bahwa perjalanan Holy Journey yang kedua ini karena ia ingin selalu mewujudkan mimpi.
“Untuk mewujudkan mimpi ini, saya hanya punya satu jurus, yaitu jurus pedang Ibrahim,” kata Hakam.
Ia bercerita ketika Nabi Ibrahim ingin mengkurbankan anaknya Ismail, sebelum pedangnya menempel ke leher, kambingnya belum datang, tapi ketika pedangnya menempel di leher Nabi Ismail kambing langsung muncul.
“Begitulah kisah saya juga seperti itu,” jelasnya.
“Saya tidak punya duit sama sekali, tapi saya putuskan untuk menjalani semua ini, dan ketika saya melakukan, baru duit menyusul,” lanjutnya.
Menurutnya, suatu keyakinan jikalau kita tidak praktekan dan hanya teori saja, maka akan menjadi sebuah keraguan.
Sebenarnya tahun 2017 lalu, ia sempat ingin mengunjungi Sudan, namun karena mengetahui bahwa istrinya tengah hamil di Kairo, akhirnya mereka memutuskan untuk melewatkan Sudan dan langsung kembali ke tanah air.
“Sebelumnya kata dokter, isteri saya ini lemah kandungan,” jelasnya.
“Dulu istri saya waktu hamil pasti keguguran dan prematur, pas hamil ketiga ini mulai dari Jordan,” sambungnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa dalam perjalanan ini juga bisa untuk bertafakur tentang indahnya ciptaan Allah yang diberikan kepada kita khususnya di daerah gurun. Semakin kita melihat semua ciptaan yang ada di muka bumi ini, semakin membuat kita menjadi lebih bersyukur dan mengenal ciptaan Allah.
“Kalau saya tidak bisa memahami ciptaan Allah, bagaimana saya bisa memahami Allah itu sendiri. Jadi saya mengenal Allah dari ciptaannya,” jelasnya.
Dan ia juga menjelaskan bahwa perjalanan ini membawa misi Muslim For Peace, yaitu melakukan pendekatan-pendekatan kepada non-Muslim dengan cara bersepeda. Seperti yang telah dilakukannya dalam perjalanan dari Mesir menuju Sudan.
Dirinya telah beberapa kali bertemu dengan beberapa Komunitas Pesepeda Internasional, dan disitulah ia mulai menceritakan seperti apakah Islam itu kepada mereka.
Baca juga: Hukum Jual-Beli Serta Penggunaan Gading dan Kuku Macan
“Target saya memang tidak mesti mereka itu masuk Islam, target saya hanya agar mereka tau Islam itu tidak pernah melakukan kejahatan, karena Islam sendiri adalah keselamatan,” jelasnya.
Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab serta penyerahan kenang-kenangan oleh LDNU Sudan kepada Hakam Mabruri, kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Chairul Umam dan dilanjutkan dengan foto bersama jamaah Al-Hijrah.//(Ilman)
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
One Response