Konfercab PCINU Sudan KE-18

PCINUSUDAN – Pada Senin, (15/04) Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-18 di Auditorium Ittihad Amm Lil Mar’ah, Sudan. Konfercab ini merupakan agenda tahunan terbesar yang diselenggarakan PCINU Sudan setahun sekali dalam rangka mengevaluasi kinerja pengurus selama satu tahun masa khidmah, sekaligus pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah baru untuk kepengurusan setahun selanjutnya.

Pembukaan acara Konfercab dilaksanakan pada pukul 08.00 dengan dihadiri oleh beberapa Mustasyar PCINU Sudan diantaranya Muhammad Sulaiman Muhammad Ali (Mudir Auqof Munadzamah Dakwah Islamiyah), Ahmad Said Salman (Rektor Jamiah Al-Quran Al-Karim), Muhammad Nur Ali Abdullah, anggota PCINU Sudan, tamu undangan dari KBRI Khartoum dan berbagai organisasi, Ormas serta kekeluargaan Indonesia lainnya di Sudan. Acara Konfercab resmi dibuka oleh Bapak Duta Besar RI untuk Sudan dan Eritrea, yang dalam hal ini diwakilkan oleh Bapak Djumara Supriyadi.

Acara dilanjutkan dengan rapat sidang pleno yang dipimpin oleh Khaedar Azmy, sebagai ketua sidang satu, Yerri Syafrizal Rahman sebagai ketua sidang dua dan Laili Maya Ramadani sebagai Notulen.

Sidang di hadiri oleh 126 peserta penuh dan 3 peserta peninjau. Sidang ini dibagi menjadi tiga bagian pembahasan, pertama membahas tentang tata tertib, kedua tentang laporan pertanggungjawaban dari Pengurus Tanfidziyah PCINU Sudan 2018-2019, dan yang terakhir adalah sidang pemilihan Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Masa Khidmah 2019-2020.

Dalam hal pemilihan Rais Syuriah, PCINU Sudan menggunakan sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang dipilih oleh peserta sidang sebanyak lima orang untuk bermusyawarah menunjuk Rais Syuriah periode selanjutnya. Sebagai 5 orang yang menjadi AHWA yaitu Khaidar Azmi, Muhammad Rojikhi, Ahmad Azim Aufaq, Muthiullah Hibatullah dan Fatimatuz Zahro. Setalah terpilihnya 5 anggota AHWA, mereka bermusyawarah hingga akhirnya terpilihlah Akhyaruddin menjadi Rais Syuriah periode 2019-2020.

Adapun pemilihan ketua tanfidziyah menggunakan sistem voting dengan memilih bakal calon (balon) untuk selanjutnya kandidat yang mendapatkan dukungan lebih dari 10 suara akan menjadi calon ketua tanfidziyah yang dapat di pilih oleh peserta sidang.
Pengambilan suara untuk pemilihan ketua Tanfidziyah dengan cara menuliskan satu nama pada kertas yang telah dibagikan kepada peserta sidang, yang kemudian muncul beberapa nama yang terpilih menjadi bakal calon (balon). Beberapa orang terpilih menjadi balon, dintaranya Khaidar Azmi, Ery Prasetyanto, Ahmad Usyaqi El-Fahmi, dan Hibatullah Zain. Kemudian 4 nama tersebut diajukan sebagai bakal calon (balon) yang nanti dipilih kembali sebagai ketua Tanfidziyah. Sebelum pemilihan ketua Tanfidziyah, 4 orang tersebut dipersilakan menyampaikan visi misi masing-masing. Setelah itu kertas suara dibagikan kepada peserta untuk dituliskan satu nama dari 4 orang balon.

Selanjutnya, pada proses penghitungan suara, panitia menunjuk Imam Musthofa, Ma’rifat Dzaky dan Nyimas Ma’rifatillah sebagai saksi. Perolehan suara dari masing-masing balon yaitu Khaidar Azmi (16 suara), Ery Prasetyanto (63 suara), Hibatullah Zain(39 suara) Ahmad Ussyaqi El-Fahmi (7 suara) dan suara tidak sah (1 suara). Maka usai sudah rangkaian acara Konfercab, dengan Rais Syuriyah terpilih Akhyarudin dan Ketua Tanfidziyah, Ery Prasetyanto.

Sebelum acara selesai, Rais Syuriah terpilih dan ketua Tanfidziyah terpilih dipersilakan untuk menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya Rais Syuriah menyampaikan bahwa NU Sudan seperti yang sudah kita ketahui adalah sebuah organisasi yang bisa dibilang sudah matang, dalam artian segala permasalahan sudah bisa dihindari dan bisa kita atasi bersama.

“Ini semua adalah kesepakatan bersama yang harus kita hormati dan kita terima”. Beliau juga mohon doa serta dukungannya untuk membantu mengurus NU Sudan dengan harapan NU Sudan untuk kedepan agar lebih baik lagi.” Kata Akhyarudin.

Sedangkan Ketua Tanfidziyah terpilih dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaannya, dan yang perlu diingat bahwasanya pemilih yang baik adalah memilih, tapi juga harus bisa bertanggung jawab untuk kedepannya.
“Tantangan kita saat ini adalah tantangan yang sangat besar baik dalam segi politik, keamanan, intelektual dan juga ekonomi.” Kata Eri Prasetyanto.

Acara ditutup langsung oleh pemandu acara yang kemudian dilanjutkan dengan bersalaman bersama.

Tinggalkan Balasan