KHARTOUM, PCINUSUDAN.COM—Kegiatan tahunan Konferensi Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Sudan (Konfercab ke-18 PCINU Sudan) telah mulai diagendaakan dengan terlaksananya rapat perdana gabungan antara SC (Steering Commite) dengan OC (Organizing Committee) di Aula Wisma PCINU Sudan, Kamis 14 Maret 2019.
Rapat dibuka oleh Ma’rifat Dzaky Assindi selaku MC, dilanjut dengan sambutan yang disampaikan oleh H. Muhammad Akhyaruddin selaku Ketua Steering Commite terpilih. Mengetahui bahwa sebagian besar dari panitia Konfercab ke-18 PCINU Sudan ini adalah dari mahasiswa baru maka beliau memaparkan sedikit penjelasan mengenai konfercab.
Baca juga: KONGKOW LESBUMI : DISKUSI FILM SEXY KILLERS
“Konfercab tahun ini dilaksanakan selama satu hari dan tidak membahas tentang AD ART dikarenakan pembahasan AD/ART dilaksanakan selama dua tahun sekali yang mana telah terbahas pada Konfercab XVII tahun kemarin”, ujar beliau.
Sambutan kedua kalinya disampaikan oleh Ussyaqi El-Fahmi selaku Ketua Organizing Commite terpilih sekaligus memimpin rapat perdana ini. Beliau berharap dengan diadakannya rapat perdana ini bisa menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru dan kritik yang membangun demi kebaikan PCINU Sudan mendatang. Selanjutnya beliau memaparkan sedikit tentang tugas-tugas yang akan diberikan kepada perseksi dari panitia dan dilanjukan dengan pembagian kertas proker dari masing-masing seksi. “Semoga Untuk rapat selanjutnya semua anggota panitia dapat hadir”, tutur Ussyaqi.
Rapat perdana berlangsung kurang lebih 2 jam, yang dihadiri oleh Ketua SC dan sebagian Jajaran OC. Dengan pembahasan proker perseksi dari panitia konfercab XVIII. Setiap seksi diberi waktu 15 menit untuk merapatkan proker pada setiap anggotanya dan kemudian mempresentasikan proker yang akan dilaksanakan pada Konfercab XVIII ini.
Setelah semua proker telah terbahas, kemudian MC mengambil alih rapat dan mengakhiri rapat perdana konfercab XVIII dengan mengajak kepada seluruh panitia Konfercab XVIII untuk menjalankan tugasnya semaksimal mungkin dan ikhlas mengharap keberkahan dari para masyayikh pendiri NU.
