Islamku Penuh Dengan Cinta
#ngajiposonan1
Tidak perlu menjadi teroris untuk dapat masuk ke dalam surga-Nya, tetapi cukup saling “mengasihi sesama makhluk” seperti kisah sahabat yang bisa memasukan dirinya ke dalam surga-Nya karena menolong seekor burung pipit. Ingin tahu cerita lengkapnya?
Baca teks berikut dengan seksama :
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ اﻟﺮاﲪﻮن ﻳﺮﲪﻬﻢ اﻟﺮﲪﻦ ارﲪﻮا ﻣﻦ ﰱ اﻷرض ﻳﺮﲪﻜﻢ ﻣﻦ ﰱاﻟﺴﻤﺎء. اﳋﱪ ﺑﺘﻤﺎﻣﻪ
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda ‘Orang-orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Allah Yang Maha Pengasih. Kasihilah para makhluk yang di bumi niscaya para makhluk di langit akan mengasihi kalian.’”
وﰱ ﻣﻮاﻓﻘﺔ ﻫﺬا اﳊﺪﻳﺚ ﺣﻜﺎﻳﺔ ﻋﻦ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻛﺎن ﳝﺸﻰ ﰱ ﺳﻜﻚ اﳌﺪﻳﻨﺔ ﻓﺮأى ﺻﺒﻴﺎ ﻛﺎن ﰱ ﻳﺪﻩ ﻋﺼﻔﻮر وﻛﺎن ﻳﻠﻌﺐ ﺑﻪ ﻓﺮﺣﻢ ﻋﻤﺮ ذاﻟﻚ اﻟﻌﺼﻔﻮر ﻓﺎﺷﱰاﻩ ﻣﻦ اﻟﺼﱯ ﻓﺄﻋﺘﻘﻪ
Ada sebuah kisah yang sesuai dengan hadis tersebut, yaitu kisah yang diriwayatkan dari Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa suatu ketika Umar sedang berjalan-jalan melewati jalan raya kota. Disana ia melihat anak kecil yang memegang burung pipit (Jawa: sejenis emprit) sambil memainkannya. Melihat hal tersebut, Umar merasa kasihan dengan burung itu. Kemudian ia pun membeli burung itu dari si anak kecil. Setelah terbeli, Umar melepaskannya.
ﻓﻠﻤﺎ ﺗﻮﰱ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ رآﻩ اﳉﻤﻬﻮر ﰱ اﳌﻨﺎم ﻓﺴﺄﻟﻮﻩ ﻋﻦ ﺣﺎﻟﻪ، ﻓﻘﺎﻟﻮا : ﻣﺎ ﻓﻌﻞ اﷲ ﺑﻚ؟ ﻗﺎل : ﻏﻔﺮ ﱃ وﲡﺎوز ﻋﲎ؟ ﻗﺎﻟﻮا: ﺑﺄي ﺷﻴﺊ ؟ ﲜﻮدك أو ﺑﻌﺪﻟﻚ أو ﺑﺰﻫﺪك؟ ﻗﺎل: ﳌﺎ وﺿﻌﺘﻤﻮﱏ ﰱ اﻟﻘﱪ وﺳﱰﲤﻮﱏ ﺑﺎﻟﱰاب وﺗﺮﻛﺘﻤﻮﱏ وﺣﻴﺪا ﻓﺪﺧﻞ ﻋﻠﻲ ﻣﻠﻜﺎن ﻣﻬﻴﺒﺎن ﻃﺎر ﻋﻘﻠﻰ وارﺗﻌﺪتﻣﻔﺎﺻﻠﻰ ﻣﻦ ﻫﻴﺒﺘﻬﻤﺎ وأﺧﺬاﱏ وأﺟﻠﺴﺎﱏ وأرادا أن ﻳﺴﺄﻻﱏ ﻓﺴﻤﻌﺖ ﻧﺪاء ﻣﻦ اﳍﺎﺗﻒ اﺗﺮﻛﺎ ﻋﺒﺪى وﻻ ﲣﻮﻓﺎﻩ ﻓﺈﱏ رﲪﺘﻪوﲡﺎوزت ﻋﻨﻪ ﻷﻧﻪ رﺣﻢ ﻋﺼﻔﻮرا ﰱاﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﺮﲪﺘﻪ ﰱ اﻟﻌﻘﱮ
Beberapa waktu kemudian, Umar radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia. Banyak dari kalangan para ulama jumhur memimpikannya. Di dalam mimpi itu, mereka bertanya kepada Umar tentang kabarnya;
Baca juga: Berbuka Puasa Saat Matahari Benar-Benar Tenggelam
“Apa yang telah Allah perbuat kepadamu?”
Umar menjawab : “Allah telah mengampuniku dan memaafkanku”.
“Mengapa Allah mengampuni dan memaafkanmu? Apakah karena kedermawananmu? Karena sifat adilmu? Karena sifat zuhudmu?” tanya mereka.
Umar menjawab : “Tidak. Ketika kalian telah meletakkanku di dalam kuburan, kemudian menutupiku dengan tanah dan meninggalkanku sendirian, datanglah dua malaikat yang menakutkan. Akalku melayang dan tulang-tulangku bergemetar keras karena saking takutnya diriku dengan mereka berdua. Kemudian dua malaikat itu memegangku dan mendudukkanku. Ketika mereka ingin menanyaiku, terdengarlah seruan suara tanpa rupa, “Kalian berdua! Pergilah! Tinggalkanlah hamba-Ku dan jangan menakut- nakutinya karena aku telah mengasihinya dan memaafkannya, karena hamba-Ku telah mengasihi burung kecil saat masih hidup di dunia. Oleh karena itu, Aku mengasihinya di akhirat”.//(Ridwan)
Referensi عصفورية ص ٧ دار الكتب الإسلامية
Bagikan ini:
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)