Hal-Hal yang Disunahkan Saat Berpuasa (Bagian 1)

Setelah kita mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan agar puasa kita menjadi sah, saatnya kita membahas hal-hal apa saja yang disunahkan saat berpuasa. Tentunya, amalan sunah disini sangat banyak sekali, namun kita akan membahas beberapa diantaranya saja. Apa saja amalan tersebut? Mari kita simak ulasan singkat dibawah ini:

1. Bersegera berbuka puasa ketika matahari sudah terbenam. Dalam sebuah hadis yang sahih disebutkan, “Umatku akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka bersegera dalam berbuka puasa.” Jadi, ketika azan magrib berkumandang, jangan tunggu lama-lama lagi, segeralah berbuka. Selaian perut anda sudah bernyanyi dan tenggorokan anda kering, bersegera dalam berbuka puasa hukumnya sunah, lho! Dan perlu kita ketahui, bahwa menunda berbuka puasa dari waktunya, hukumnya makruh ketika kita mengira bahwa dengan menunda tersebut, kita mendapatkan keutamaan yang lebih.

Lalu makanan apa nih yang perlu disantap untuk mengawali berbuka puasa? Pada hakikatnya, itu terserah anda, tapi ada kesunahan lain di sini, yaitu mengawali berbuka puasa dengan tiga butir ruthab (kurma basah sebelum dikeringkan). Tapi, ruthab ini sangat jarang dijual di negara kita di Indonesia, yang sering kita temukan adalah kurma yang sudah dikeringkan. Untuk itu, urutan kedua ketika kita tidak menemukan ruthab, kita bisa mengawali berbuka dengan tiga butir kurma. Lalu, kalau gak punya tiga butir kurma gimana? Cukup satu butir kurma saja. kalau gak punya juga? Anda bisa mengawali berbuka dengan air atau dengan manisan, dan alangkah baiknya sebelum kita menyantap hidangan berat, kita melaksanakan salat magrib terlebih dahulu. Terlebih jika dilakukan secara berjemaah di masjid bagi laki-laki.

Ternyata kesunahan saat berbuka puasa tidak sampai sini saja. kita disunahkan juga untuk membaca doa berbuka puasa. Akan tetapi, doa ini lebih utama dibaca setelah kita selesai berbuka puasa. Doanya adalah:

اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت وبك آمنت وعليك توكّلت ورحمتَك رجوتٌ وإليك أنبت ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله تعالى

“Ya Allah. Untuk-Mu lah aku berpuasa. Berkat rizki-Mu lah aku berbuka, Terhadap-Mu lah aku Beriman. Kepada-Mu lah aku berserah diri. Rahmat-Mu lah yang aku harapkan. Kepada-mu lah aku pasrah. Hilanglah dahaga, urat-urat pun menjadi basah kembali dan mendapatkan pahala in sya Allah ta’ ala.”

Baca juga: Syarat-Syarat Sah Berpuasa (Bagian 2)

Selain hal diatas tadi, ada lagi lho tawaran pahala yang lebih besar. Apa ya? Tawaran tersebut adalah memberikan sajian berbuka puasa kepada orang yang berpuasa. Meskipun sajian tersebut hanya berupa air putih atau sebutir kurma. Tapi, hidangan berat lebih utama pastinya.
Apa ya pahala memberikan sajian berbuka puasa kepada orang yang berpuasa? Pahalanya adalah, kita diberikan pahala puasa orang yang kita berikan sajian tersebut. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis : “Barang siapa yang memberikan sajian berbuka puasa kepada orang yang berpuasa maka ia mendapatkan pahala yang setimpal dengan pahala puasanya orang tersebut. Sedangkan pahala orang yang puasa tadi tidak dikurangi sedikitpun,” dan seyogyanya, kita juga ikut menyantap hidangan tadi bersama-sama dengan mereka agar hati mereka lebih senang.

Bersambung in sya Allah..!!! semoga tuliasan ini bermanfaat dan kita bisa mengamalkan kesunahan ini bersama-sama.

(Admin)

Tinggalkan Balasan